Munculnya inisiatif baru Sekolah Unggulan Garuda digadang-gadang menjadi awal dari pendidikan Indonesia yang bertaraf Internasional. Dengan medan yang baru seperti ini, gelar "Sekolah Nomor Satu" menjadi rebutan banyak pihak. Termasuk kita sebagai salah satu madrasah paling bergengsi di Indonesia, menjadi pertanyaan apakah bisa tetap bersaing, atau tenggelam di arus perubahan tak henti ini?
Insan Cendekia mau tak mau keluar dari zona nyaman dan harus berhenti "jual mahal" , menyadari bahwa sekarang, banyak sekolah juga yang siap membalap kapan saja, bukan hanya di Jawa, tapi di pelosok Indonesia.
Apa yang harus Insan Cendekia lakukan untuk terus relevan di masa sekarang ini?
Apakah perombakan kurikulum secara radikal? Atau kerja sama dengan pihak luar? Drop your opinions here!
"Sekolah Nomor Satu" tapi mau ikut lomba yang jenjangnya setara malah dilarang
"Sekolah Nomor Satu" tapi yang ke PTLN malah bukan yang "Nomor Satu"
"Sekolah Nomor Satu" tapi pas namanya disebutin, respon orang orang malah banyak yang "Itu sekolahnya emang dimana?"