Forum Cendekia

Pseudo Simultatem
 
Notifications
Clear all

Pseudo Simultatem

3 Posts
2 Users
1 Reactions
55 Views
Posts: 2
Topic starter
(@Jagung)
New Member
Joined: 4 bulan ago

Inilah Insan Cendekia, dimana datang ke acara foto-foto adalah simbol kebersamaan. Namun, dalam praktek nyatanya, kita bahkan bekerja secara individualistik, tak ada yang saling peduli. Semu. semuanya palsu.

2 Replies
Posts: 19
Admin OSIS
(@theonehzx)
The one and only
Joined: 5 bulan ago

Tidak begitu.

Tentu dalam dunia pendidikan kita dididik untuk bekerja secara individualis, tentu supaya tidak bergantung kepada orang lain, jangan sampai mencontek dan lain lain terjadi.

Dan tentu hidup tidak hanya dalam segi pendidikan, tapi juga dalam interaksi dan juga organisasi. Jika "tak ada yang saling peduli" seperti yang anda katakan, tentu tidak akan ada orang yang dengan bangga menyatakan bahwa ia senang di IC, dan pada ujungnya juga semua orang pasti keluar dari sekolah ini.

Kenapa?

Karena tentu semua orang tidak bisa terlalu peduli dengan semuanya, pada ujungnya kita pasti akan paling peduli pada yang didekat-dekat kita, karena kesamaan minat ataupun kesamaan latar belakang.

Dan itu tidak lah salah bukan?

Yang penting dengan jarak diantara kita, kita tetap bisa disatukan saat acara acara tertentu, seperti Peresmian, C-Event dan event lainnya.

Lagipula kita tidak bisa memaksakan kehendak kita ke orang lain. Dengan merespect perasaan seseorang, dia akan merespect juga perasaan kita. Itu yang kupercaya.

Berilah waktu, mungkin Allah akan memberikan seseorang yang cocok untukmu.

Reply
1 Reply
(@Jagung)
Joined: 4 bulan ago

New Member
Posts: 2

@theonehzx Sepertinya anda salah paham dalam menangkap konteks pernyataan yang saya sampaikan diatas, maksud pernyataan bekerja secara individualis adalah munculnya rasa ketidakpedulian kita terhadap satu sama lain, kalau anda ingat, guru PPKN kita, Pak Yus Kusnandar pernah berkata, "IC itu keras" karena kita hanya saling membantu ketika hal tersebut berdampak dan bermanfaat bagi kita, selebihnya ya apa urusannya dengan diri sendiri.

Kalau anda berbicara soal urusan kedekatan dalam pertemanan, apakah membantu orang lain yang kesulitan perlu menjadi teman dahulu? Saya tidak mau bersikap hipokrit karena saya pun begitu. Banyak kejadian di IC ketika seseorang mengalami kesulitan misalnya, karena kehilangan dompet, tapi semua orang diam saja, tidak melakukan apa-apa. Bagi saya hal-hal seperti ini sangat bertentangan dengan prinsip kebersamaan yang selalu digaungkan oleh angkatan kita. 

Hal yang paling mengganggu saya sampaikan dalam pernyataan diatas tentang "Inilah Insan Cendekia, dimana datang ke acara foto-foto adalah simbol kebersamaan". Kalau tidak dilaksanakan, sanksi sosial dan moral yang diberikan oleh "angkatan" sangatlah dahsyat. Isolasi, cemoohan dan lain-lain diberikan agar semua tetap bungkam dan mengikuti alur yang dipaksakan ini dengan dalih "solid" sebagai angkatan. Ironi memang ketika kebersamaan semu ini harus diberikan ketika esensi kebersamaan yang sebenarnya hilang dalam masyarakat Insan Cendekia.

Reply

Leave a reply

Author Name

Author Email

Title *

Maximum allowed file size is 10MB

 
Preview 0 Revisions Saved