Pengumuman yang terjadi tiba tiba tidak memberikan alasan tentang perubahan ini, nan juga sosialisasi tentangnya, sehingga siswa dan ortu dibuat bingung dengan pengubahan arah ini. Mungkin sekolah butuh KBM untuk mengejar kurikulum yang ketinggalan, atau ada acara lain yang lebih penting, tapi belum ada klarifikasi resmi yang membuat orang bertanya-tanya.
Tidak harus menuntut, tapi coba berdiskusi dengan kepala dingin sehingga solusi bisa ditemukan. Jangan malahan semua ini dijadikan bahan peperangan yang tidak ada habisnya.
Perpulangan kali ini memberikan topik sekaligus argumen yang kontroversial. Apakah ini merupakan keputusan yang telah diperhitungkan? Atau hanya sebagai peluru tanpa arah? Kami tunggu tesis bijaksana kalian kali ini!
Terlalu ketewat batas kalian semua. Gaada rasa hormat kepada guru dan ulama. Gaada adab kepada yang lebih tua. Di mana pikiran kalian, ini bukan masalah hidup dan mati. Tolong pakai hati nuraninya. Kecewa boleh, protes boleh, tapi bukan berarti jadi liar begitu kayak gak pernah belajar adab semuanya. Sungguh sakit hati bacanya.
LIBUR 2 MINGGU?...Mengikuti aturan kemenag yah...hebat bapak ibu pimpinan!
lalu bagaimana dengan tiket-tiket yang sudah terlanjur dibeli...apakah sekolah ini hanya untuk siswa siswi kawasan jabodetabek saja kah?....betul?...wah hebat ya ics...
banyak sekali pertimbangan yang sudah dibuat pastinya oleh bapak ibu pimpinan...
akan tetapi apakah mengedepankan logika dan perasaan???
MENULIS JADWAL SAJA BAPAK IBU SUDAH SALAH...APAKAH ITU SUDAH CUKUP MENUNJUKKAN BAHWA BAPAK IBU TIDAK PANIK DALAM MEMBUAT REVISI JADWAL DENGAN TERGESA-GESA...
kami sudah siap ditempa secara akademik maupun mental...akan tetapi banyak hal aneh seperti fasilitas yang susah dibenahi kembali...gedung baru? ya betul mangkrak secara tiba-tiba...dan susahnya pengajuan lomba serta masalah lainnya.
apakah waktu bertemu keluarga pun harus dipotong kembali...sila ke 5 tak berlaku disini.
sekolah lain saja 3 minggu liburnya...memang menjadi siswa hanya bisa mengkritik pak/bu
akan tetapi apakah semua saran dan kritikan kami hanya menjadi angin lewat...
lalu kami dianggap apa pak?...
Tanpa mengurangi rasa hormat kami sebagai murid. Izini menyampaikan mengenai libur ramadhan yang dipersingkat menjadi hanya 2 minggu sepertinya dianggap kurang adil. Berkaca pada keputusan Kemenag yang memang pada liburan idul fitri diberi waktu libur 2 minggu, namun di awal bulan ramadhan mereka sudah diberikan libur selama 1 minggu. Berbeda dengan kami para siswa/i MAN IC Serpong yang katanya libur awal ramadhan akan dipindahkan ke akhir setelah bulan Ramadhan. Ke mana semua janji-janji itu?
Selain itu, banyak siswa yang sudah memesan tiket peswat karena adanya informasi resmi yang sudah dibagikan di awal. Pihak sekolah hanya mengatakan terkait refund, refund, dan refund. Tentu saja hal tersebut tidak bisa dilakukan semudah itu...
Sumpah kaget banget kalian bisa nulis begitu. Katanya sekolah cendekiawan tapi bahasanya kayak orang nggak beradab. Aku emang tim pro sama kepulangan biar nggak jadi dimajuin, tapi haruskah bersikap seperti itu? Kalian ngata-ngatain ulama yang dia nggak ada campur tangan sama sekali di urusan perpulangan kita. Guru pun kena getahnya. Orang tua yang jadi representatif kite ke pihak sekolah itu di grup abun juga udah pada protes, ya tetep kata pihak sekolah libur nya nggak bisa diotak-atik lagi. Udah mah pakai kata debat segala, padahal yang kalian ajuin itu cuma pendapat mutlak biar sekolah ngebatalin aturannya. Mau pihak sekolah ngomong apa ya pasti nggak bakal kalian denger kan. Dispensasi juga udah dikasih buat yang rumahnya jauh kalau misalnya tiket transportasinya abis, mau minta apa lagi kalian?