Forum Cendekia

P5: Jadi Nyata atau...
 
Notifications
Clear all

P5: Jadi Nyata atau Hanya Wacana?

5 Posts
3 Users
2 Reactions
130 Views
Posts: 19
Admin OSIS
Topic starter
(@theonehzx)
The one and only
Joined: 5 bulan ago
 

🚀✨ Pendidikan kini tak lagi sekadar teori. Dalam upaya membentuk generasi emas, Kurikulum Merdeka menghadirkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai langkah nyata. Tapi, sudahkah ini berjalan sesuai harapan? 🤔

💬 Yuk, kita diskusi! Bagaimana pengalaman kalian dalam penerapan P5 di sekolah atau komunitas? Apakah benar-benar berimpact atau hanya sekadar formalitas? Share pendapat, cerita, dan tantangan yang kalian hadapi!

4 Replies
Posts: 0
(@ahsan)
New Member
Joined: 1 detik ago

p5 asik, tapi kalau direalisasikan kayaknya capek, jadi menurut saya. murid merancang lalu pihak madrasah yang mejuwudkannya

Reply
Posts: 0
(@Anonymous)
New Member
Joined: 1 detik ago

Target dari p5 adalah perkembangan profil nya, jadi proyek yang dihasilkan memang tidak menjadi fokus utama. Selama profil pelajar berkembang, selesai sudah tugas sekolah

Reply
Posts: 2
(@ssturnn)
Honorable Member
Joined: 5 bulan ago

bagi sebagian orang sangat berimpact pastinya, apalagi dalam p5 ini rasa kebersamaan antar sesama anggota kelas semakin terbangun. dan kita menjadi lebih mengenal teman-teman kita juga menambah wawasan tergantung tema p5 yang dilaksanakan.

so p5 is good 🤩 

 

Reply
Posts: 0
 Raha
(@Raha)
New Member
Joined: 1 detik ago

Pada dasarnya P5 atau P5RA dirancang dan dilaksanakan untuk membangun dan mengembangkan profil pelajar Pancasila sebagaimana yang dirumuskan oleh pemerintah memiliki empat dimensi: kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan gotong royong. Secara umum, impak praktis dari P5 memang bisa dirasakan dengan baik -setidaknya untuk beberapa siswa- dalam membuat gagasan projek kilat yang bisa didemonstrasikan prototype-nya saat aksi di hari terakhir P5. Sebagian siswa di beberapa kelas akan mendominasi projek, sebagian mengerjakan rancangan pemanis projek, dan sebagian lainnya hanya mengikuti bahkan menonton. Hal yang demikian itu terjadi karena mindset dari para siswa yang masih projek-sentris, bukan profil sentris. Siswa hanya berfokus bagaimana menyelesaikan projek ini dengan baik sehingga dapat ditampilkan dan dilihat orang lain dengan baik -bisa dikatakan ingin terlihat lebih keren dari kelas lainnya- bukan bagaimana mereka berkonsolidasi dan mengamalgamasikan ide-ide serta kemampuan spesial tiap individu agar bisa menghasilkan hubungan yang baik dengan teman dan mengembangkan karakter diri. Apa yang dilakukan pada kenyataannya hanya terpaku pada menentukan apa projeknya, bagaimana melakukannya, bagaimana mempresentasikannya, dan mengisi seluruh LK yang ada -yang kadang LK tersebut tidak terlalu berguna dalam praktiknya.

Esensi sesungguhnya dari pembangunan profil acap kali luput dari perhatian, bahkan tidak ada yang berubah sama sekali sebelum maupun selesai P5. Menurut opini saya, ini adalah kesalahan struktural. Pembangunan profil atau karakter tidak bisa semata-mata disandarkan pada satu projek dalam durasi 1-2 pekan dan berharap karakter pelajar Pancasila bisa terbentuk begitu saja. Pembangunan karakter adalah proses panjang dan berkelanjutan yang harus disadari oleh pribadi pelajar maupun pengajar serta lingkungan Madrasah. Ditambah dengan penggabungan 2 tema P5 menjadi 1 waktu menurut hemat saya sangat tidak efektif. Pembangunan karakter yang sudah saya katakan tadi membutuhkan waktu yang lama malah dipersempit ruang geraknya dengan pengompresan 2 P5 menjadi 1 sehingga membuat perkembangan karakter semakin sulit diwujudkan.

Saya bukanlah seorang utopis yang mengharapkan kesempurnaan dalam setiap aspek kehidupan. Di dalam dunia ini memang tidak akan ada keidealan itu -bahkan di bumi ideal Insan Cendekia. Tetapi lebih daripada itu, saya mengharapkan suatu perbaikan untuk Madrasah kita kedepannya, sesuatu yang sangat mungkin untuk diwujudkan jika kita bersama-sama bersatu, berkonsolidasi, serta mengamalgamasikan perbedaan yang ada menjadi sesuatu yang indah untuk Insan cendekia yang lebih baik.

Reply

Leave a reply

Author Name

Author Email

Title *

Maximum allowed file size is 10MB

 
Preview 0 Revisions Saved